Thursday 6 April 2017

NEW INTERVIEW with PURE WRATH (Bekasi, ID. Atmospheric Black Metal/ Post-Black Metal), 24/3/17

Teguh Prasetyo (Interfectorment / Digging Up bands, Bandung Death Metal)1. Halo Januaryo apa kabar? Bisa anda ceritakan sedikit bagaimana awal terbentuknya ide membuat Pure Wrath?
Januaryo Hardy: Kabar baik sekali. Pure Wrath adalah side-project saya sejak pertengahan 2014. Saat itu saya sedang menyelesaikan album pertama Perverted Dexterity, saya terbiasa membuang rasa jenuh ketika menggarap album dengan cara membuat album lain, sehingga terbentuklah Pure Wrath.

2. Bagaimana anda mendeskripsikan Pure Wrath?
Pure Wrath adalah project musikal paling "let it flow" yg pernah saya ciptakan. Semua unsur yg ada; elemen musik, lirik, konsep tematik, hingga audibilitas desain soundnya adalah mencerminkan diri saya apa adanya.

3. Berapa lamakah proses pengerjaan album Ascetic Eventide?
Proses penulisan memakan waktu 2 tahun, termasuk beberapa kali ganti style dan eksperimen. Tapi setelah semua fix, tema didapat, konsep dan lirik selesai, proses rekaman memakan waktu 3 bulan. Yaitu September hingga Desember 2016.

4. Ketika penggarapan album ini, adakah influence dari band lain?

Influence pasti ada dan saya mendengarkan banyak referensi. Selain straight Folk/Black Metal dan Black Metal seperti old-Ulver, Satanic Warmaster, Sargeist, saya juga mendengarkan beberapa Celtic Folk/Atmospheric Metal seperti Saor atau Cnon An Tursa, sampai US Folk legend, Panopticon. Selain itu saya juga mendengarkan post-black metal seperti Skogen dan Alcest. Tidak ada hal pasti soal influence, bahkan bisa dibilang Pure Wrath ini berbeda dari semua yg saya dengarkan.

5. Apa yang membuat anda memutuskan untuk menggandeng Hitam Kelam Records untuk cd dan Throats Productions untuk vinyl?
Kebetulan Om Boedi dari Hitam Kelam Records sempat menanyakan perihal materi Pure Wrath sebelum album selesai. Pada saat itu saya belum berpikir soal label atau agreement apapun dengan siapapun. Namun setelah dipikirkan kembali dan dengan mempertimbangkan beberapa hal tentang Hitam Kelam Records, saya memutuskan untuk kembali mengontak beliau dan melakukan kesepakatan kerjasama.

Sedangkan untuk Throats Productions, Edgar sang pemilik mengontak saya via Facebook. Saya tidak lagi berpikir panjang soal ini karena memiliki album dalam format vinyl adalah salah satu impian saya, disamping itu sayapun merupakan penggemar musik dalam format vinyl.

6. Bagaimana tanggapan publik tentang Ascetic Eventide?
Benar benar di luar dugaan. Feedback dan antusiasmenya cukup besar, mengingat musik seperti ini sangatlah kecil di scene extreme music Indonesia. Terlebih untuk CD di saya pribadi telah terjual sebanyak 100 keping lebih dalam 1 bulan. Ini benar benar di luar dugaan saya. Tapi untuk segmentasi pembeli tentu besarnya adalah dari luar Indonesia. Khususnya wilayah Eropa dan Amerika.

7. Saya melihat ada beberapa respon negatif tentang Pure Wrath, bagaimana tanggapan anda tentang itu?
Respon tentu selalu ada yg positif dan negative. Namun jika ini bicara soal selera, tentulah hal yg sangat wajar dan sah sah saja. Terlebih kita berada di dalam ruang lingkup yg berbeda beda. Jadi, apabila konteks selera, opini apapun sangatlah wajar adanya.

8. Black Metal cukup kental dengan image menggunakan corpsepaint, namun anda tidak menggunakannya, adakah alasan dibalik itu?
Saya rasa tidak semua band Black Metal menggunakan corpse paint. Saya pribadi, tidak terlalu memikirkan hal hal yg bersifat imagery seperti corpse paint. Karena bagi saya itu hanya sebuah image, dan tidak mempengaruhi secara musikal. Walaupun saya juga senang pada band band Black Metal dengan corpse paint.

9. Apa pendapat anda mengenai komunitas Black Metal di kota anda atau di Indonesia?
Saya pribadi tidak terlalu tahu menahu soal komunitas Black Metal di Indonesia khususnya. Karena saya rasa tidak masuk atau ikut di dalamnya. Tapi saya memiliki beberapa teman baik yg berada di dalam scene Black Metal, musikalitas dan produktivitas mereka pun bias dibilang setara dengan band band luar Indonesia, khususnya Eropa. Sebut saja Vallendusk (Jakarta), Hellucinate (Jakarta), dan Proceus (Bogor), mereka benar benar bukan band sembarangan.

10. Berikan satu alasan kenapa orang-orang harus mendengarkan Pure Wrath?
Album debut Pure Wrath tidak akan membuat kalian kecewa tapi akan membuat kalian muak. Karena album ini tidaklah "True n Cult" seperti fans close-minded Black Metal menginginkan hal itu. Untuk pertanyaan ini, saya tidaklah begitu peduli apakah orang harus mendengarkan Pure Wrath atau tidak, tapi hey, jika kalian punya waktu kalian bisa cek terlebih dahulu secara gratis di Bandcamp. Tentukan apakah kalian suka atau tidak.

11. Adakah statement tambahan yang ingin anda berikan untuk seluruh pembaca?
Tidak ada. Saya ingin berterima kasih kepada pembaca yg sudah membeli debut album ataupun merchandise Pure Wrath. Terima kasih banyak!

12. Terimakasih banyak untuk waktunya, sukses terus untuk Mas Januaryo.
Sama sama. Sukses untuk Busuk Webzine.
Catatan: Throats Productions adalah label yang khusus menggarap album band Black Metal dari Meksiko Pure Wrath: https://www.facebook.com/purewrath/
Hitam Kelam Records: https://www.facebook.com/HitamKelamRecords/
Throats Production: https://www.facebook.com/Throats.Productions/
Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCSi6e2lcf1VOCOSiy8ukuYg

1. Colourless Grassland 07:02                 

2. Mountain Calls 08:46                 

3. Clouds Retiring 07:53                 

4. In Cold World 04:52                 

5. Pathetic Fantasies 06:07                  

6. Between Water and Winds                  08:20                  
43:00

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...