Tuesday 27 October 2015

CLASSIC INTERVIEW: Interview bersama JIHAD! (Cimahi Death Metal), 30 November 2012.

Interview bersama JIHAD (Cimahi, West Java, Indonesia death-metal)
Tempat: Bandung, Jawa Barat, Indonesia
30 November 2012
Interview oleh: Kieran James & Popo (BUSUK WEBZINE)
Penerjemah & extra Komentar oleh: Rijal (JIHAD) & Popo (DEMONS DAMN & BUSUK WEBZINE)
JIHAD: Yudi Kancil (vocal), Veby (drums), Roni (guitar), and Rizal (bass).
Kieran James1: Terima kasih telah bersedia untuk melakukan interview bersama BUSUK WEBZINE. Pertama-tama bisakah kalian menceritakan sejarah band kalian?

Kancil [vocalist, JIHAD]1: Kita mulai pada tahun 1997 dengan membawakan lagu-lagu band lain. Kami belum menggunakan nama JIHAD. Nama JIHAD dimulai tanggal 27 Oktober 2000.

KJ: Bukan 11 September 2001?

[Semua tertawa.]

Kancil: Awalnya hanya sebuah projek antara drummer Veby dan vocalis Kancil. Jadi nama JIHAD kami ambil dari Al-Quran. Alasannya adalah karena mudah diingat dan mudah diucapkan. It was just a project between the drummer Veby and the vocalist Kancil. So the name JIHAD we took from the Al-Qur'an. The reason is it is easy to remember and easy to spell. Makna secara harfiahnya adalah: “lakukan yang terbaik menurut hatimu dalam segala aspek”. Itulah pengertian Harfiah nya.

KJ: Apakah kalian ingin sebuah nama yang terdengar seperti JASAD [band DM Bandung legendaris]?

Kancil: Tidak, tidak ada hubungannya karena pengertiannya sendiri sangat berbeda. Tentu saja kami tidak mempunyai ketakutan jika nama tersebut mempunyai dampak [positif atau negatif] kepada orang yang berpikir seperti misalnya kami adalah pembela Islam. Kita tidak memiliki hubungan dengannya. Ini adalah nama yang murni dengan arti murni.

Album pertama berjudul Besok Kiamat berarti “esok adalah akhir dari dunia”, Seperti Armageddon [semua tertawa]. Judul tersebut diambil dari Qiamah, artinya “akhir hayat”, Armageddon. Liriknya berbahasa Indonesian. Isi dari album tersebut tentang filsafat atau semangat – jika esok adalah akhir hayat lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Album tersebut di rilis oleh Extreme Souls Production (Bandung). Line-up album pertama adalah: Kancil (vocals), Veby (guitar), Irza (drums), Tommy (guitar), dan Ablay (bass).

Album kedua berjudul Strategi Setan. Artinya adalah “strategi dari satan atau iblis”. Pada tahun 2004 oleh record label Recluse Productions dari Singapura. Line-up nya telah berubah.

Popo2: Bagaimana perubahan sound dari album pertama?

Kancil2: Konsep musiknya berubah dari old-school ke new-school. Style nya death-metal murni.

Popo: Death-metal Romantis?

[Semua tertawa – lagu AEROSMITH diputar sebagai background.]

Kancil: Line-up untuk album ke dua Strategi Setan adalah: Kancil (vocals), Veby (drums), Rully (bass), dan Oce (guitar). Kebanyakan liriknya menceritakan tentang terciptanya iblis sebagai salah satu makhluk yang paling jahat dari mulai kapan dilahirkan sampai akhir hidupnya. Dalam Islam iblis dapat membuat kekacauan antara manusia dan telah ditulis dalam Al-Quran sebagai kiamat. Nama lainnya adalah “Dajjal”, nama aslinya “Samiri”, dan ia mempunya tiga mata diwajahnya. Kami menyebut Amerika atau USA “Uncle Sam”, itu berarti kependekan dari Samiri. Album ketiga masih dalam pengerjaan. Judulnya adalah: Origin of the Rebels Angels.

KJ3: Sudah sejauh mana pengerjaannya?

Kancil3: Desember ini [2012] kami akan mengeluarkannya. Sekarang kami masih dalam proses mixing dan mastering. Record label nya milik kami sendiri yang bernama Krueger Records. Kami dibantu oleh ESP [Extreme Souls Production] untuk Pemasaran.

KJ4: Style apa saja yang berubah dalam album ini?

Kancil4: Kami mempunyai banyak perubahan dalam transisi dari album ke dua. Pertama yang berubah adalah sound. Kami menyebutnya “the sounds of the beast” [suara dari binatang buas]. Dibandingkan dengan album kedua yang ini lebih berat.

KJ5: Liriknya bercerita tentang apa saja?

Kancil5: Kebanyakan bercerita tentang bidadari. Pada umumnya ini perbandingan dari kejahatan dan kebaikan, seperti dua sisi – surga dan neraka. Kebanyakan liriknya ditulis dalam bahasa Inggris dan dua lagu dalam Bahasa Indonesia.

Popo6: Siapa yang menulis lirik?

Kancil6: Saya. Kebanyakan liriknya dari saya tapi beberapa ditulis Rizal. Musiknya oleh Roni dan Veby. Line-up album ketiga adalah: Kancil (vocal), Veby (drums), Roni (guitar), dan Rizal (bass).

KJ7: Ceritakan reaksi yang kalian dapatkan oleh imbas dari nama band kalian.

Kancil7: Banyak reaksi [Tertawa]. Kebanyakan dampaknya terasa dimulai pada album kedua. Kami mendapat terror…bukan, bukan terror, maaf…tapi dicekal oleh salah satu organisasi Muslim. Mereka mengira bahwa band kami adalah band yang menyembah setan. Kenyataannya kami tidak seperti itu.

KJ8: Apa agamamu?

Kancil8: 100% Muslim, semua dari kami adalah Muslim. Untuk FPI [Front Pembela Islam] mereka piker ada tiga band satanic yaitu: FORGOTTEN, JIHAD, dan HOMICIDE [hip-hop]. Untuk memperjelas hal tersebut [kontroversi nama] terjadi setelah tragedy bom Bali. Orang asing sangat sinis karena nama JIHAD.

KJ9: Apakah kalian berpikir terlalu banyak masalah dan kalian harus mengganti nama?

Kancil9: Tidak, kami tidak mempunyai ide untuk mengganti nama.

KJ: Ganti menjadi JIHAD SUCKS!

[Semua tertawa.]

Rizal [bassist]: Mungkin akan menciptakan lebih banyak masalah di sini tapi tidak di negara Anda [Australia].

KJ10: Apakah Anda menganggap diri Anda bagian dari genre Sundanese death-metal?

Kancil10: Kami merasa kami adalah bagian dari komunitas Sunda DM tetapi music kami berada dalam area DM umumnya.

KJ11: Apakah kamu mempertimbangkan menggunakan lirik Sunda dan mengikuti JASAD dan UNDERGOD? [Bahasa Sunda adalah bahasa tradisional di wilayah Bandung, Jawa Barat, Indonesia]

Kancil11: Tidak. Kebanyakan dari kami adalah orang Sunda. Kami menghargai kepada siapa saja yang memperkenalkan budaya Sunda kedalam DM tapi di JIHAD kami tidak seperti itu.

KJ12: Mengapa komunitas DM dari Ujung Berung di Bandung Timur menjadi sangat kuat?

Kancil12: Oleh karena kekuatan pertemanan yang kami bangun dari dulu. Komunitas yang sangat solid. Itulah yang tidak dimiliki komunitas lain hanya ada di Bandung. Ada ratusan komutitas. Dalam album ketiga kami mencoba membuka diri dengan komunitas lain seperti komunitas motor. Kebanyakan komunitas motor menyukai blues dan rock and roll. Kami berharap dapat menjangkau para pengendara motor yang menyukai death-metal.

Roni [guitarist]: Kami hanya ingin mempunyai konsep yang berbeda dengan band metal lainnya.

KJ13: Berikan komentar kalian tentang beberapa band seperti: BLEEDING CORPSE?

Rizal13: Suaminya! [Suaminya Popo adalah Bobby BobRockiller, vocalist BLEEDING CORPSE].

Rizal: Saya harus mengatakan berbahaya!

Rizal: Peminum [tertawa].

KJ: TURBIDITY?

Roni: Groovy!

KJ: Apa pendapat kalian tentang Dada yang meninggalkan TURBIDITY?

Veby [drummer]: Itu adalah kebodohannya karena meninggalkan band itu. Band itu sudah sangat cocok dengan karakter vokalnya.

Roni: Tapi mereka punya penggantinya yang bagus.

KJ: UNDERGOD?

Rizal: Sangat ke-Sundaan [tertawa], sangat etnik!

Veby: Lucul.

KJ: SAFFAR?

Kancil: Sangat religious. Religious dan…

Rizal: Saya tidak tau tapi mereka adalah cowo-cowo yang sangat sopan. Kami memanggilnya musisi masa depan!

KJ: DEMONS DAMN?

Kancil: Saya pikir alasannya hanya karena wanita [Popo], bukan yang lainnya.

Roni: Perempuan kuat [tertawa]!

Kancil: DEMONS DAMN memiliki vokal perempuan yang paling berbahaya!

KJ: IMPISH?

Kancil: Black-metal, saya menyukainya!

Rizal: Sebenarnya mereka adalah band senior dari Bandung, dari 1997 atau 1998.

Kancil: Saya hanya berpikir tentang masker!

Rizal: War-paint!

KJ14: Apa komentar kamu tentang waria? [Popo menyarankan pertanyaan ini untuk Kancil. Ini adalah candaan antara teman-teman di komunitas DM Bandung!]

Kancil14: Ah! [wajahnya tersipu malu]

[Semua tertawa.]

Popo: Dia mempunyai pengalaman yang tidak terlupakan bersama waria – ‘tak terlupakan dan mengesankan!

Kancil: Malam yang sangat indah!

Popo15: Apa rencana kalian kedepan bersama band?

Kancil15: Kami ingin pergi menunaikan ibadah Haji ke Mekah bersama band dan keluarga.

Rizal: Kami ingin membuat record label sendiri. Tentu saja kami ingin melakukan tour. Jika memungkinkan kami ingin pergi ke luar negri tapi masalahnya adalah, seperti yang kamu katakana, nama band [tertawa].

Popo16: Apakah kalian mempunyai kenangan ‘tak terlupakan sepanjang karir kalian?

Kancil16: Saya jatuh di Panggung! Saya merasa sangat malu! Itu terjadi di Majalaya daerah kabupaten Bandung. Kami tampil di tengah-tengah lading sawah. Kebanyakan dari mereka yang menonton adalah nenek-nenek dan kakek-kakek, orang local sana.

KJ17: Adakah band-band muda yang bagus di Bandung yang kalian rekomendasikan?

Veby17: SAFFAR.

Rizal: PLASMOPTYSIS, MANIPULATORDEATH.

Popo: PLASMOPTYSIS adalah band yang terkenal di luar negri tapi orang-orang di Indonesia kurang mengetahui tentang mereka. Jhon ingin mewawancara mereka, mereka sangat berbakat. Album pertama mereka di rilis oleh ESP [Extreme Souls Production, Bandung], album EP kedua mereka telah mereka sebarkan di internet dengan gratis.

KJ18: Apakah band-band muda mempertahankan kuatnya dan menjaga nilai-nilai budaya Ujung Berung?

Rizal18: Itu adalah salah satu hal positif dari scene UB, That’s one of the positive things in the UB scene, regenerasi selalu terjadi sehingga komunitas selalu mendukung para pendatang baru yang bermunculan.

KJ19: Apa pendapat kalian tentang BUSUK WEBZINE?

Rizal19: Saya rasa bagus untuk memudahkan orang-orang, contohnya, tentang apa yang terjadi di scene kita.  I think it’s good to enlighten people, for example, about what is happening in our scenes. Semenjak dulu kami tidak pernah menerima informasi, hanya di Koran. Webzine ini lebih mudah kita dapatkan.

KJ20: Apakah kalian punya saran untuk meningkatkan BUSUK WEBZINE?

Kancil20: Mungkin perbanyak lagi informasi tentang komunitas [metal] lokal.

KJ: Sekarang di Busuk Webzine memiliki page [halaman/bagian] Soreang [Bandung Selatan] dan Cimahi [Bandung Barat].

Kancil: JIHAD sebenarnya berasal dari Cimahi tapi kami berhubungan dengan siapa saja.

KJ: Orang-orang selalu berpikir bahwa kalian adalah bagian dari scene Ujung Berung, benar?

Rizal: Benar, Ketika kita mulai Cimahi adalah bagian dari Bandung tapi sekarang sudah terpisah menjadi kota yang merdeka.

Popo21: Orang bilang kalian seperti FORGOTTEN dalam lirik dan Musik. Benarkah hal itu? Mengapa orang-orang berkata seperti itu?

Kancil21: JIHAD adalah JIHAD, tidak mengikuti FORGOTTEN, kami berbeda.

Roni: Dalam album ke tiga kami membuatnya sangat berbeda dengan FORGOTTEN.

Rizal22: Orang-orang berpikir seperti itu karena dalam album ke dua kami meng-cover satu lagu dari FORGOTTEN. Tentu saja Addy [Gembel] dari FORGOTTEN mengisi sebagai vokalis tamu di album kedua jadi mungkin hal itu yang membuat orang mempunyai opini seperti itu. Opini tersebut yang membuat kami ingin berbeda dalam pembuatan album ke tiga baik dengan FORGOTTEN maupun dengan band death-metal lainnya.

Popo23: Bagaimana reaksi terhadap band kalian di luar kota Bandung?

Rizal23: Untungnya kami mendapatkan respon yang positif.

Roni: Paling banyak di Jawa.

Popo: Pernahkah kalian main di luar negri?

Rizal: Ke Medan [Sumatra] tapi bukan ke luar negri. Seperti yang saya bilang sangat sulit.

KJ24: Kota mana yang kalian sukai diluar kota Bandung untuk hal metal?

Rizal24: Saya rasa Medan, mereka sangat suportif dan…

Roni: Terbuka.

Rizal: Antusias para metalhead disana sangat besar.

KJ: Balikpapan?

Rizal: Kita belum pernah perform di Balikpapan.

Roni: Dalam album ke tiga kami ingin memperkenalkan band kami ke Negara lain jadi kami menulis liriknya dalam bahasa Inggris.

KJ25: Adakah pesan untuk para fans?

Rizal25: Terima kasih banyak!

Kancil: Stay JIHAD!

Roni: Stay support…

Kancil: Local bands!

Rizal: Poin utama adalah kami sangat berterima kasih kepada kalian yang selalu mendukung kami. Tunggu segera album ketiga.

KJ26: Adakah band Indonesia yang kalian favorite-kan diluar Jawa?

Veby26: BUSUK band dari Kalimantan Barat. [KJ note: ini adalah band lama Rony dan jangan bingung dengan TOTAL BUSUK dari Samarinda, Kalimantan Timur.]

Roni: ENGORGING dari Samarinda dan BARSIMBAH-DARAH, grindcore, dari Bali.

KJ27: Bagaimana pendapat kalian tentang hubungan antara death-metal dan black-metal di Bandung?

Rizal27: Saya sebelumnya bergabung bersama band black-metal [HAZE].

Popo28: Abah dari IMPISH mengatakan band-band black-metal mendapatkan perlakuan diskriminasi oleh promoter di Bandung, bagaimana menurut kalian?

Rizal28: Tidak, sebenarnya tidak seperti itu. Sejauh yang saya tau scene BM tidak terbuka kepada orang lain, mereka membuat diri mereka sendiri eksklusif. Bukan tentang kesempatan yang tidak mereka dapatkan. Mereka tidak membuka diri. Saya juga meminta maaf untuk menyampaikan saran saya bahwa kebanyakan band BM seharusnya memperbaiki diri dalam hal sound dan equipment tapi hal tersebut tidak terjadi sebagai mana mestinya.

Popo: Tidak adakah diskusi mengenai bagaimana membuat sound yang bagus, promosi yang bagus dan management yang baik.

Popo29: adakah komentar lainnya?

Kancil29: Tidak.

Rizal: Kami menginginkan setiap [genre] komunitas tetap berhubungan. Disetiap kota yang kami datangi selalu ada gap antara metal, hardcore, dan punk tapi tidak di Bandung. Kami mempunyai gambaran yang baik untuk sebuah komunitas  secara keseluruhan karena kami selalu berhubungan dengan komunitas yang lain. Kami tidak ingin mempunyai masalah apapun dengan komunitas manapun.

Popo: Kami tidak mendiskriminasikan black-metal!

[Note: Saat itu Deank, Max dari DESPAIR dan Bobby dari BLEEDING CORPSE tiba di bar yang bercahayakan lilin redup dan kami menyelesaikan sponsorship BUSUK WEBZINE’s yang telah disepakati dengan DESPAIR. Kemudian kita mengambil beberapa gambar dan mengobrol sebelum kita pergi ditengah gelapnya malam Bandung.]
JIHAD band with Kieran James (Busuk Chronicles) TROTTOART CAFE, Jln cisitu, Bandung, 30 November 2012
Two legends of Bandung Death Metal - Kancil Jihad (left) and Bob Rockiller (Turbidity / ex-Bleeding Corpse / ex-Hydro)
JIHAD band, the legends of Cimahi. Left to Right: Roni (guitar), Veby (drums), Rozi (bass) and Kancil (vocals)@ TROTTOART CAFE, Jln cisitu, Bandung, 30 November 2012.
Left to Right: Maximus (Vocalist Despair), Kieran James (Busuk Chronicles), and Deank (Bassist Despair) @ TROTTOART CAFE, Jln cisitu, Bandung.
Left to Right: Maximus (Vocalist Despair), Deank (Bassist Despair) & Kieran James @ TROTTOART CAFE, Jln cisitu, Bandung.
Left to Right: Deank (Bassist of Despair) and Popo (vocalist Demons Damn) @ TROTTOART CAFE, Jln cisitu, Bandung

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...